Seorang
panglima bersama Patih Masih ingin menjadikan sebuah desa yang
lokasinya strategis menjadi sebuah kerajaan. Suatu hari, dia
berunding dengan beberapa panglima lain. Akhirnya, mereka sepakat
untuk mendirikan sebuah kerajaan yang diberi nama kerajaan Banjar,
dengan rajanya Pangeran Samudera.
Kerajaan
Banjar bertumbuh pesat di bawah pemerintahan Pangeran Samudera.
Keberhasilan ini membuat Pangeran Temenggung dari kerajaan Daha, yang
juga adalah paman Pangeran Samudera, iri dan berniat menyerang
kerajaan Banjar.
Lalu
Pangeran Samudera mengutus seorang panglima untuk meminta bantuan
kepada Karajaan Demak. “Boleh saja, asalkan Raja Banjar dan
rakyatnya harus bersedia masuk islam,” jawab Raja Demak. Maka
datanglah Khatib Bayan, seorang pemuka agama islam dari Demak, ke
Kerajaan Banjar untuk mengislamkan rakyat Banjar dan Pangeran
Samudera. Pangeran Samudera kemudian berganti nama menjadi Sultan
Suriansyah.
Dengan
bantuan pasukan Kerajaan Demak, Kerajaan Banjar berhasil mengalahkan
pasukan Kerajaan Daha. Kerajaan Banjar kemudian menjadi karajaan
Islam di Kalimantan Tengah dengan ibu kota Bandjar Masih. Masih
diambil dari nama patih yang pertama kali mendirikan kerajaan Banjar,
yaitu Patih Masih.
Setelah
mengalami beberapa kali perubahan nama, akhirnya pada Zaman Jepang
menjajah Nusantara, Bandjar Masih berubah menjadi Bandjarmasin.
Kemudian setelah munculnya Ejaan Yang Disempurnakan, kota ini dikenal
sebagai Banjarmasin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar